Minggu, 29 Maret 2009

Bersepeda Solo-Bali


Bulan maret ini kebetulan saya sempet pulang ke Solo dalam rangka urusan bisnis kecil kecilan. Namun yang namanya pulang kampung tentunya sekalian mengadakan silaturohim dengan teman teman lama yang masih tinggal di Solo.Sambil menyelam minum air, maka sambil kerja disela sela waktu menyempatkan diri berkunjung kesana kemari.
Kebetulan sekali saya bisa ketemu temen sekolah waktu SMP yaitu mas Emon. Dia ini sekarang kerja sendiri alias wirausaha dibidang konstruksi.Ada kira kira hampir 10 tahun saya baru ketemu lagi dengan beliau. Dan setiap ketemu obrolan yang paling utama adalah mengenang ketika kami bersama dengan 12 orang temen yang lain diwaktu SMP mengadakan perjalanan ke Bali tentunya dari Solo dengan berkendaraan SEPEDA.
Kami sangat bersyukur mempunyai pengalaman seperti ini, dan yang kami syukuri lagi kami masih punya foto foto dan pakaian serta tas katika kami dulu bawa ke Bali.
Namun yang pakaian dan tas tinggal mas Emaon yang punya. Cerita perjalanan SOLO-Bali insyaAllah akan saya ceritakan dilain kesempatan. Selama berada di Solo dengan ditemani mas Emon kami berusaha mengumpulkan temen2 yang dulu bersama-sama melakukan tour tsb. Dan Alhamdulillah kami bisa ketemu dengan 3 orang teman yang lain yaitu mas Heru Gamber, mas Harso dan mas Dolly. Untuk 3 orang temen yang terakhir tsb ternyata kami sudah berpisah selama 35 tahun. Bisa dibayangkan ketika kami bertemu begitu sangat gembiranya.

MD

Jumat, 06 Februari 2009

RESI BISMO

Lagi-lagi kesibukan saya mengakibatkan kosongnya artikel di bulan Januari tahun ini,
dan sekarang ada sedikit waktu untuk menulis mengisi blog surokarto ini.
Beberapa hari yang lalu saya dikirimi adik buku cerita wayang tentang riwayat Bismo.
Cukup tebal buku tersebut karena hasil down load dari pembelian di internet.
Judulnya adalah "Perjalanan Sunyi BISMA DEWABRATA" penulisnya Pitoyo Amrih.

Selasa, 23 Desember 2008

AKHIR TAHUN

Bulan Desember ini secara kebetulan merupakan akhir tahun dari 3 (tiga) Kalender,
yaitu Jawa, Masehi dan Hijriyah. Tahun baru kalender jawa yang bertepatan dengan kalender hijriyah jatuh pada tanggal 29 Desember 2008. Kalender jawa dimulai dari bulan Suro, kemudian berturut-turut Sapar, Mulud, Bakdo Mulut, Jumadi Awal, Jumadi Akhir, Rejeb, Ruwah, Poso, Syawal, Dulkangidah, Besar. Biasanya di Solo ataupun di Jogya awal tahun Jawa selalu diperingati dengan istilah Suronan. Dimana kalau di Solo secara tradisi ada peringatan malam satu suro, yaitu segala pusaka keraton mulai dikeluarkan untuk dimandikan, juga ada tradisi berkeliling istana Mangkunegaran 7 kali dimalam menjelang tanggal 1 Suro tersebut, kalau kalender jawa sebetulnya jam 6 sore sudah masuk tanggal baru, karena dihitung dari beredarnya bulan. Dahulu katika saya masih di Solo, sering saya mengikuti tradisi tersebut, yaitu mengelilingi Istana Mangkunegaran mengitarinya searah jarum jam (berbeda dengan tawaf di Masjidil Haram yang berlawanan dengan arah jarum jam), dan harus diam tidak boleh bercakap-cakap ketika melaksanakan ritual tradisi tersebut. Banyak yang percaya kalau kita bisa melakukan ritual tersebut kita akan mendapatkan berkah dari Sangyang Widhi atau Tuhan Yang Maha Kuasa. Namun waktu itu saya dan teman-teman mempunyai niatan yang lain ketika ikutan melaksanakan ritual tsb, tujuan saya dan teman-teman ya cuma senang bisa cuci mata dan syukur kalau bisa senggol senggolan dengan cewek2 cantik maklum waktu itu pada masih bujangan.

MD

Kamis, 13 November 2008

KIRIMAN DARI SOLO

Tanpa di duga tiba-tiba ada kawan di Jakarta memberi info nomor Hp teman lama yang ada di Solo. Wah kebetulan sekali soalnya ini termasuk salah satu temen spesial juga.
Nama inisialnya SR ( maaf orangnya tidak mau di expose ). Teman satu kelas waktu Sekolah Dasar yaitu di SD Muhamadiyah I Solo. Setelah lulus SD kami kehilangan kontak maklum waktu itu Hp belum ada dan telp rumah masih jarang yang punya, ternyata dia melanjutkan di SMP negeri 2 sedang saya SMP negeri 4. Tiga tahun tidak ada khabar berita yang akhirnya kami ketemu di SMA namun sayang kami tidak satu kelas. Pertemanan kami waktu SMA tidak hangat karena saya tau dia sudah punya pacar sehingga saya harus mengambil jarak.
Setelah sekian puluh tahun tidak bertemu saya coba untuk menghubungi barangkali dia masih ingat saya. Was-was juga waktu saya menghubunginya ingat tidak ya.
Ternyata dia masih ingat bahkan kenangan waktu di SD tidak pernah dia lupakan.
Saya sangat bersyukur, dan yang paling saya syukuri dia selalu menawarkan makanan/panganan solo seperti waktu kami masih kecil. Ternyata banyak juga makanan yang sudah saya lupakan ketika dia menyebut satu persatu makanan khas. Nah akhirnya dia kirimkan makanan satu dus besar. Apa ya isinya ? ternyata ada Sagon, Satru, madu mongso, ampyang kambil, rengginang dsb. yang semua rasanya Maknyuuss.
Karena dikirimnya ke kantor maka sebagian besar makanan tersebut habis oleh teman2 kantor. Jadi unik ya orangnya sekian puluh tahun belum ketemu tapi maknanannya sudah sampai perut.

MD

Kamis, 09 Oktober 2008

KEMBALI KEPADA FITRAH

Pada bulan Syawal ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesalahan, kekeliruan, kekhilafan baik yang disengaja maupun yang tidak, baik yang kecil maupun yang besar. Setelah satu bulan kita ( yang beragama Islam ) menunaikan ibadah puasa sekarang kita kembali kepada Fitrah sebagai manusia yang suci tanpa dosa sebagaimana bayi yang baru lahir. Kalau kita merasa menjadi suci kembali berarti kita percaya bahwa dosa kita sudah dihapus oleh Allah di bulan puasa yang lalu, lha kalau ternyata puasa kita tidak sempurna ? Apakah Allah menghapus semua dosa kita ? atau malah sebetulnya puasa kita tidak mendapat apa-apa selain lapar dan dahaga ? apakah kita menjadi kembali ke Fitrah ? Keinginan kita kembali kepada Fitrah kenyataannya masih berupa tanda tanya besar. Setiap kita menjalani suatu ujian, maka hasilnya bisa nilai 10 (sempurna) atau 9,8,7,...bahkan bisa 0. Bagaimana ujian di bulan Ramadhan yang lalu, berapa hasil nilai kita ? Jika kita diuji manusia maka hasilnya bisa kita tanyakan langsung dan nilainya bisa riil kita lihat. Kalau yang menguji Allah, bagaimana kita mengetahui hasilnya ? Alah tidak memeberi jawaban secara lisan atau paper list kepada kita apabila kita menanyakan hasil raport kita di bulan ramadhan. Lalu bagaimana ? Ternyata hasil raport kita di bulan puasa yang lalu bisa kita deteksi dengan perilaku kita di bulan syawal ini. Allah mengisyaratkan dengan jelah apa tujuan berpuasa, yaitu agar kita menjadi orang yang bertaqwa. Artinya kalau dulu kita belum bertaqwa atau kurang ketaqwaan kita maka setelah berpuasa kita menjadi bertaqwa, atau kalau dulu sudah bertaqwa maka setelah puasa menjadi meningkat ketaqwaan kita. Kita ingat bahwa "Syawal" berarti "Peningkatan" jadi bulan syawal ini adalah bulan peningkatan amal perbuatan baik kita. Bagaimana cirinya ? Apabila di bulan ramadhan kita sholat taraweh (qiyamullail) maka di bulan syawal ini kita teruskan untuk sholat qiyamullail (sholat malam), bentuknya bisa tahajud dsb.
Kalau di bulan puasa kita selalu sholat fardlu di masjid maka sekarang jangan sampai ketinggalan sholat fardlu berjamaah di masjid. Kalau di bulan puasa kita sering beramal maka sekarang tambahkan kebiasaan beramal kita. Kalau di bulan puasa kita tahan untuk tidak marah-marah, maka sekarang jangan kita umbar amarah kita, artinya kita harus lebih bersabar. Kalau di bulan puasa kita banyak baca Alquran maka sekarang kita tingkatkan bacaan kita.
Demikian kira-kira untuk mengetahui sukses tidaknya ujian kita di bulan puasa yang lalu. Kalau kita sekarang ini tidak ada peningkatan sebagamana yang saya sampaikan di atas atau malah terjadi penurunan, maka jangan harap kita kembali kepada fitrah karena ternyata nilai ibadah puasa kita o (nol) besar.

Kamis, 11 September 2008

PANGANAN KHAS SOLO

Lagi-lagi bulan Agustus yang lalu tidak sempat mengisi artikel di blog ini, biasa alasan pasti sibuk. Namun di akhir agustus saya sempat pulang ke Solo yah sekedar kangen makanan dan suasana di kota Solo. Tulisan ini pernah saya kirimkan ke www.kasmaji77.multiply.com. tentunya dalam bahasa yang sedikit berbeda namun pokok pembahasannya sama.
Pagi di kota Solo cukup dingin, tentunya dibandingkan dengan di Jabotabek, saya mencoba nglencer naik becak menuju Manahan untuk apalagi kalau bukan karena ingin memanjakan lidah. Diperjalanan saya melihat seorang pedagang kue yang menuliskan dagangannya dengan kata-kata : Jual Bolang-baling dan Cakue.
Saya geram membaca tulisan tersebut karena ngatanya yang dijual adalah Gembukan dan Janggelut. Kenapa pedagang tersebut merubah nama makanan yang sudah baku sejak dulu kala menjadi nama yang tidak populair di kota Solo. Apakah pedagangnya bukan orang Solo ? Apakah ia tidak kenal nama Gembukan dan Janggelut ? Apakah ia malu menyebut Gembukan dan Janggelut ? Saya geleng-geleng kepala dan tidak habis pikir. Dalam hati saya berkata kalau kapan-kapan lewat lagi di depan penjual itu, niscaya akan saya tegur. Rasa mangkel dalam hati akhirnya terobati ketika becak sudah sampei di Manahan. Wah baru saya tinggal satu tahun suasana sudah berubah (lebaran yang lalu kebetulan saya pulang Solo), sekarang lebih tertib dan nampaknya lebih banyak pedagang kaki limanya.
Tujuan pertama cari makanan cabuk rambak. Itu makanan paling saya suka waktu kecil. Kebetulan dapat yang rasanya pas uenak. Kemudian cari nasi pecel ndeso, lengkap dengan gembrotnya. Iseng-iseng saya nanya ke mbok yang jual pecel, dia bilang ya betul namanya gembrot. Wah syukur namanya tidak di rubah. Yah walaupun jelek namanya tapi rasanya hmmmm. Mau coba ? datanglah ke Solo.

Rabu, 23 Juli 2008

Bekas SMA Siji Lulus 1977 ( Kasmaji77 )

Suwe Ora Jamu, jamu Godong telo, Suwe Ora ketemu Ketemu Pisan Bungah Sedoyo.
Itu yang dialami rekan-rekan Alumni SMA 1 Margoyudan Solo Angkatan lulus 1977, yang beberapa hari lalu mengadakan Reuni di Dapur Sunda Pancoran Jakarta. Walaupun umur sudah setengah abad, tapi waktu kumpul kembali bagaikan masih duduk di bangku SMA. Jadi yang namanya guyonan, nyek-nyekan tidak berubah masih gayeng seperti ABG. Tersebutlah sebagai sponsor pertemuan adalah Adrianto, Edi Suprapto, Joeniarto dan Dewati. Lalu berita disebarkan ke seluruh pelosok tanah air dan wabil khusus yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya. Pas hari H nya berdatanganlah mereka yang menerima undangan reuni dan nampaknya ada yang dari Surabaya, Aceh dan Cilegon berkesempatan datang di Rumah Makan Dapur Sunda Pancoran. Waktu dihitung-hitung ternyata luarbiasa yang datang, jadi ada sekitar hampir 40 orang, mayoritas memang dari Jabodetabek. Kalo di data benar-benar barangkali 20 % lebih kasmaji ang 77 bermukim di Jakarta dan sekitarnya. Total personil angkatan 77 sekitar 7 kelas kali 35 jadi hampir 250 orang. Nah sekarang bisa kita bayangkan kalo ada yang sudah 30 tahun tidak ketemu, jadi waktu berjumpa pangling. Bahkan ada yang bisik-bisik kayaknya dulu saya tidak pernah kenal dia waktu di SMA, padahal yang bisik-bisik ini dikenal banget sama yang dirasani. Adalagi yang dulu teman di SD, tapi baru kemarin disadari bahwa temannya itu dulu di SD satu kelas, Adalagi yang dari SMA sampai sekarang wajah dan badannya tidak berubah jadi tetap seperti ABG beneran. Dan masih banyak cerita-cerita seputar pertemuan itu yang pokoknya bener-bener gayeng dan menakjubkan. Lalu kapan kita mau ketemuan lagi ? Sepakat habis lebaran H+3 kita semua kumpul di Solo. Mudah-mudahan pertemuan nanti bisa terlaksana dan berjalan dengan sukses Amien.

Seorang Kasmaji77