Kamis, 14 Februari 2008

Benny

SAHABAT LAMA

Saya punya teman sekolah waktu SMP yang bernama Benny. Seingat saya nama aslinya adalah Beni Purwadi tinggal di kampung Jebres Solo. Waktu SMP memang kami punya temen deket beberapa anak begitu, dan salah satu diantaranya dia. Pengalaman bersama Beni sangat banyak. Dia ini waktu SMP sudah dipercaya orangtuanya untuk bawa motor, dalam bahasa Jawa namanya PIT MOTOR atau Sepeda Motor. Waktu itu yang dia punya merknya DKW.
Nah kalau mau mengendarai, pedal harus digenjot dulu kayak naik sepeda gitu, baru nanti mesin bisa hidup. Tetapi sehari harinya kami semua termasuk Beni kemana mana naik sepeda.

Dia orangnya pandai bercerita, dan kalau bercerita sangat meyakinkan sehingga orang hampir tidak bisa membedakan ceritanya beneran atau hanya khayalan.
Pernah suat hari Beni mengajak kami untuk main Hypnotis. Nampaknya Dia sudah menguasai ilmu itu, tentunya dari cerita dia sendiri yang sangat meyakinkan. Kemudian dia mengajak kami ke suatu tempat untuk diajari ilmu hypnotis tersebut. Beberapa teman tidak mempercayainya, namun ada beberapa yang percaya termasuk saya , yah rasanya dia itu mumpuni dibidang itu.
Jadilah kami yang mau belajar ini janjian di suatu tempat yang sudah disepakati yaitu di daerah Banjarsari untuk kumpul bersama. Namun sebelumnya, masing-masing yang mau ikut harus setor uang dulu ini untuk persyaratan membeli ugorampe yg diperlukan buat belajar hypnotis.

Dikeheningan malam dibawah pohon sawo yang angker di samping Kantor Pos Banjarsari,kami berempat dilatih main hypnotis.
Dengan sebuah lilin dihadapan kami, mulailah kami belajar olah nafas.
Latihan tersebut tidak mudah, sehingga kami harus melakukannya berulang ulang berhari hari.
Setiap hari kami latihan, ya harus setor uang dulu ke Beni.
Tibalah kemudian kami diberi rahasia Mantera cara menidurkan orang.
Nah manteranya seperti ini ( maaf hanya anda yang saya kasih tau, rahasia..dan jangan sekali-kalipun dipraktekan ok ) :
"Pandanglah mata kiriku, kuambil segala kekuatanmu, engkau akan lelap, lelap tak berdaya karena sihirku, tidurlah jangan kau tahan, tidurlah jangan kau tahan.."
Saya sampai sekarang masih hafal mantera itu.
Kemudian tiba saatnya uji coba. Seorang teman Beni diajaknya menemui kita berempat.
Lalu satu persatu kami menguji ilmu hypnoyis itu. Tapi sebelumnya seperti biasa kita setor dulu uang ke Beni, nah yang ini agak gedean dikit soalnya kita harus ngasih temen Beni yang dipakai sebagai kelinci percobaan tsb.
Gile bener ternyata sukses, orang itu langsung tertidur setelah mantera habis kami baca.
Uji coba tidak hanya sekali, syarat harus beberapa kali maka Beni bawa teman berganti ganti dan semuanya sukses kami tidurkan.
Setelah uji coba selesai, tiba saatnya praktek keluar. Pertama teman teman sekolah kami tawarin untuk dihypnotis. Ada yang mau ada yang tidak karena takut. Dari beberapa kawan yang kami hypnotis, tak satupun yang tertidur. Tetapi ada satu orang teman yang menyatakan dia benar merasa mengantuk tapi nggak sampe tertidur.
Saya coba praktek ke sodara ternyata gagal total malah mereka ketawa-ketawa.
Dan itu ternyata dialami oleh kawan kawan yang lain. Gagal semuanya.
Akhirnya diam diam kami sepakat untuk mencari kawan Beni yang dulu bisa kami hypnotis.
Syukur ketemu dan langsung kami tanya bagaimana rasanya waktu kami hypnotis.
Beberapa orang yang kami jadikan kelinci percobaan mengaku memang mereka tidak sadar waktu kami hypnotis dan mereka melakukan gerakan-gerakan yang kami suruhpun tanpa dia sadari. Hanya ada satu orang yang jujur mengaku bahwa apa yang dia lakukan adalah hanya pura-pura, jadi pura-pura tertidur terus pura pura ngikuti perintah kita padahal dia sebetulnya masih sadar. Lalu kenapa harus berpura pura? Jawabnya itu semua karena di suruh Beni.
Nah ketauan sudah nakalannya si Beni.
Akhirnya kami semua protes ke Beni tapi toh dia tidak mengaku karena menurutnya apa yang dia ajarkan tidak bohong. Akhirnya kami jadi ragu apa kami yang tidak bisa menguasai ilmunya, atau dia yang hanya main-main. Maklum kami kan semua masih anak-anak.
Tapi ada salah satu temen yang ngotot minta semua uangnya dikembalikan.
Mana mungkin orang nasi sudah jadi bubur.
Nah itulah salah satu pengalaman bersama Beni Purwadi.
Setelah lulus SMP kami masih sempat satu SMA bersama nya, tapi hanya setahun. Setelah itu dia menghilang entah kemana.

jbg.