Kamis, 17 Januari 2008

KANGEN KOTA KELAHIRAN

Sewaktu masih kecil, saya sungguh menikmati hidup di kota Solo dengan segala budayanya, makanannya, suasana kotanya dan semuanya, yang nampaknya kenangan itu tetap melekat di benak saya sampai sekarang. Ketika saya sekarang sudah berkeluarga dan tinggal di Bekasi ini kerinduan untuk pulang ke Solo selalu ada, walaupun di sana sudah tidak ada orang tua namun masih ada rumah peninggalan yang dijadikan tujuan kalau saya dan keluarga besar pulang ke Solo. Barangkali bagi anda semua yang pernah tinggal di Solo dan sekarang bertempat tinggal jauh, tentu juga merasakan hal seperti yang saya rasakan ini.

Sebetulnya kenangan saya tidak hanya di kota Solo, tapi jajahan bermain saya sampai seluruh ex karisedenan Surakarta. Yang meliputi diantaranya Karang Anyar, Sragen, Boyolali, Klaten, Sukoharjo dan Wonogiri. Waktu dulu banyak teman-teman yang berasal dari daerah tersebut apabila ditanya tempat tinggalnya sering mengaku dari Solo, kalau ditanya lagi Solonya dimana baru ngaku Sragen, Wonogiri dsb. Waktu itu mungkin teman-teman ini khawatir kalau yang bertanya tidak tau daerahnya karena dirasa belum terkenal. Tetapi sekarang setelah zaman reformasi mereka sudah mulai langsung menjawab kotanya sendiri. Tetapi masih ada juga yang menjawab dari Surakarta.

Solo dan sekitarnya atau Surakarta atau Surokarto adalah kota sejarah, kota dengan 2 (dua) kerajaan (Kasunanan & Mangkunegaran ), kota pelajar, kota 1000 makanan yang uenak-uenak, kota yang nggak pernah tidur, kota seni budaya dan masih banyak sebutan-sebutan yang lain, yang sangat disayangkan apabila anda tidak ingin pulang ke sana atau belum pernah sampai di sana.


Salam

9 komentar:

Anonim mengatakan...

Selamat atas dibukanya situs 'penggemar Kota Solo' ini. Semoga dapat menjadi sumbangan bagi perkembangan dan pengembangan Kota Solo sebagai salah satu kota budaya, seni, pendidikan, serta kota perdagangan terkemuka di Indonesia tercinta ini. Den Bei.

surokarto mengatakan...

Maturnuwun DenBei semoga harapan ini mendapatkan berkah dari Nya dan kami tunggu komentar - komentar DenBei selanjutnya di situs ini.

Salam MD

Anonim mengatakan...

Tgl 10-11 Januari 2008 yl Den Bei ke Solo. Den Bei lihat lajur lambat Jl Slamet Riyadi (yg di sisi Selatan) dijadikan tempat pejalan kaki (pakai paving block). Kemudian di atasnya ada para penjaja kaki lima, semuanya dengan tempat berjualan ('rombong') yg sama, juga dgn payung yg sama warna merah putih. Kemudian para penjaja kaki lima di lapangan Manahan juga diberi tempat usaha yg seragam. Demikian juga yg di lapangan Banjarsari, menurut supir taksi yg Den Bei tumpangi, dipindah ke Silir dan kawasan itu katanya sudah tidak lagi menjadi daerah 'mesum'. Menurut supir taksi tadi (dan juga tukang becak yg pernah Den Bei tumpangi) itu semua dibiayai oleh Pemda.

Den Bei rasa itu suatu tindakan nyata yang baik sekali oleh Pemda, yaitu memberdayakan 'wong cilik', yg adalah juga warganya sendiri, utk turut menjadi pemain dalam perekonomian serta mengangkat harkat dan martabat mereka. Ini adalah salah satu kebijakan yg langsung 'menukik' utk kebaikan masyarakat.

Den Bei mengucapkan selamat kpd jajaran Pemda Kota Solo beserta Pimpinannya. Maju terus, pantang mundur, utk kemaslahatan masyarakat luas.

Merdeka!

Den Bei.

Anonim mengatakan...

Selamat atas nongolnya, mudah-mudahan terus berkelanjutan, bukan karena mumpung lagi nganggur gak ada kerjaan, bravo. Trianzah.

surokarto mengatakan...

He..he..memang kalau sedang ada kerjaan nggak bisa nangani situs/blog ini, kemarin saya 2 hari di proyek jadi nggak sempat buka internet. Mohon maaf mas Tri tulisannya baru bisa muncul hari ini, monggo ditunggu komentar selanjutnya yang lebih buanyak, siapa tau yang komentar di sini tiba-tiba dapat door price tiket pesawat pp ke Solo he..he..

Salam MD

Anonim mengatakan...

Kalo lihat foto2 eyang kyknya org2
asing, tp apa yakin itu tmn2 MD, menurut mas Tri itu foto mbah Marijan wkt muda. Buat gadis2, sorry, ibu2, maaf, nenek2, wah pasti lagi pada menghayal kembali masa lalu, salam yaa.
Usul buat MD, gimana kalo foto2 eyang bisa didownload atau plg gak resolusinya agak bagusan, jgn yg udah kebanjiran di Grogolan, hee.he.he., nyodok terus. Trianzah.

surokarto mengatakan...

Lho justru MD nanya siapa yang punya wajah wajah tersebut ? Yang merasa punya, bisa kontak atau berkomentar di sini.Ya kalo mbah Marijan merasa itu memang wajahnya kita tunggu saja komentarnya di sini he..he. Mengenai foto di samping itulah yang oroginal bukan rekayasa. Kalo mas Tri punya foto2 kenangan juga, bolehlah saya dikirimi bisa ke kantor atau lewat mana saja. Punya kenangan waktu di Solo? atau sekarang masih di Solo? ok mas Tri ditunggu komentar selanjutnya.

Salam MD

Anonim mengatakan...

tiap minggu saya mudik, pak. mo nitip apa? intip? thengkleng? brem putih? hehehehe...

salam kenal utk senior saya (mungkin boleh saya sebut "bapak angkatan"?)

surokarto mengatakan...

Trimakasih dik Rere (maksudnya adik kelas), atas perkenalannya dan tawarannya oleh2 dr Solo, kalo belum kenal lebih jauh rasanya gak enak titip2 ya. Ok bisa kasih data lebih lengkap?

regard
MD